SULTON.ID – India kini berhasil mengembangkan program tenaga surya dengan mengadopsi energi terbarukan setelah dirancang pertama kali pada tahun 1961.
Program solariasasi yang dilakukan India tersebut dirancang untuk mengurangi emisi karbon. Bahkan hal ini juga menjadi solusi energi terbarukan yang dapat menghemat pengeluaran penduduk India.
Hasilnya program ini benar-benar menguntungkan dari aspek lingkungan maupun aspek finansial. Hal itu seperti penggambaran dari peribahasa “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”.
Dilansir dari Pijar Foundation, 60 kota di India telah berhasil menjalankan program tenaga surya ini. Salah satu Negara Bagian India, Kerala misalnya, sekitar 20.000 rumah memiliki akses tenaga surya (solar rooftop).
Bahkan rencananya akan ada 75.000 rumah lainnya yang akan segera menyusul sehingga tentunya bisa memasok sekitar 10% dari kebutuhan listrik di Kerala.
Pengembangan energi tenaga surya dilakukan dengan pembagian energi secara proporsional antara rumah tangga dan negara bagian.
Pembagian ini diperhitungkan atas kewajiban rumah tangga untuk membayar 12% biaya instalasi bersama atau sebesar Rs 15.120 agar mendapatkan 25% dari tenaga surya yang dihasilkan.
Jika dibandingkan dengan skema pemerintah federal, rumah tangga harus membayar biaya dimuka lebih dari Rs 51.000 untuk 2 KW energi.
Hal ini tentu menjadi solusi energi terbarukan yang dapat menghemat pengeluaran penduduk India.