SULTON – Orang terkaya nomor satu di dunia, Elon Musk kini secara resmi menjadi pemilik 100 persen saham Twitter.
CEO Tesla ini berhasil mewujudkan keinginannya menguasai aplikasi microblogging tersebut dengan meregoh kocek hingga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp643 triliun. Sebuah nilai yang super fantastis.
Dengan membeli 100 persen saham Twitter, Elon Musk sebagai pemilik makin berambisi membuka semua potensi luar biasa dari aplikasi berlogo burung itu.
Terkait kabar Elon Musk membeli 100 persen saham Twitter, CEO Parag Agrawal ikut buka suara menyampaikan sambutan hangat.
“Twitter memiliki tujuan dan relevansi yang berdampak pada seluruh dunia. Sangat bangga dengan tim kami dan terinspirasi oleh pekerjaan yang tidak pernah lebih penting,” ungkap CEO Twitter, Parag Agrawal dalam pernyataan baru-baru ini, seperti dikutio dari India Today.
Lebih lanjut, Dewan Independen Twitter mengklaim proposal Elon Musk yang membuat pembelian itu berhasil.
“Dewan Twitter melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk menilai proposal Elon dengan fokus yang disengaja pada nilai, kepastian, dan pembiayaan. Transaksi yang diusulkan akan memberikan premi tunai yang substansial, dan kami yakin ini adalah jalan terbaik ke depan bagi pemegang saham Twitter,” kata Bret Taylor, Ketua Dewan Independen Twitter.
Kabar Elon Musk dan Twitter ini telah dimulai sejak awal April 2022, ketika Musk telah membeli 9,2 persen saham Twitter.
Namun, Elon Musk ternyata masih berada di posisi terbesar kedua sebagai pemegang saham Twitter, sedangkan yang pertama adalah Vanguard dengan 10,3 persen saham Twitter.
Kemudian, Parag Agrawal mencoba menarik Musk ke dalam dewan direksi, tetapi sang miliarder menolak tawaran itu.
Elon Musk malah memilih menjadi pengkritik dalam cuitan-cuitannya, menyebut Twitter masih tidak mematuhi hak atas kebebasan bicara.
“Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah Anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?” ujar Elon Musk yang ditanggapi 70 persen pengikutnya.
Kemudian berlanjut, Elon Musk menilai Twitter membutuhkan tombol edit, tetapi sebenarnya sudah sedang digarap pihak perusahaan.
Tak lupa, Elon Musk menyoroti kelakuan scammer yang menyamar sebagai Elon Musk dalam upaya untuk membuat orang memberi cryptocurrency.
“Twitter menghabiskan sumber daya teknik untuk bs ini sementara scammer crypto mengadakan pesta blok spambot di setiap utas!?” katanya di salah satu cuitan.
Dengan demikian, kabar Elon Musk menjadi pemilik Twitter telah membawa harapan untuk melihat aplikasi microblogging itu sebagai teknologi yang tersedia untuk umum, tanpa ada manipulasi di belakang layar