SULTON.ID – Perserikatan Bangsa-Bangsa nampak mulai putus asa mendamaikan ketegangan antara Rusia-Ukraina.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBB, Antonio Gutters mengatakan, tidak melihat ada kemungkinan untuk menyelesaikan konflik atau gencatan senjata di Ukraina dalam waktu dekat.
“Saat ini tidak ada peluang untuk kesepakatan damai atau gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina,” kata Gutteres seperti dilansir dari tass.com, Jumat (13/5/2022).
Gutteres juga mengaku tidak tahu apa tujuan akhir yang diharapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin di balik operasi militer mereka di Ukraina.
“Saya tidak punya kemampuan meramal pikiran Vladimir Putin. Jadi saya tidak tahu apa yang diinginkannya dan sampai kapan perang ini berakhir,” tandas Gutteres.
Lebih lanjut, Gutters menyatakan, bahwa PBB sedang fokus memberikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi warga sipil di wilayah perang.
Di tempat berbeda, Perwakilan Tetep Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky mengatakan, bahwa negara-negara barat merupakan penyebab operasi militer Rusia di Ukraina tak kungjung berakhir.
“Jika konflik di Ukraina terus disusupi oleh barat, tentu saja ini tidak akan berakhir. Rusia akan terus berusaha mencapai tujuan yang sudah dicanangkan dalam operasi militer ini,” kata Polyansky.
Menurut Polyansky, operasi militer di Ukraina hanya akan berhenti jika pemerintah Ukraina melakukan konsesi dan melakukan de-Nazifikasi.
“Mereka (Pemerintah Ukraina) harus mengakui bahwa orang-orang Timur Ukraina memiliki hak untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan, dengan kata lain membiarkan mereka merdeka,” pungkas Polyansky.