SULTON.ID – Rabu esok, 17 Agustus 2022 Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) RI yang ke-77.
Dalam perayaan HUT RI ke-77 ini, masyarakat tentu perlu mengetahui darimana asal usul dari kata “Indonesia”, agar lebih mengenal sejarah Indonesia serta menjadi tanda kecintaan pada tanah air.
Asal usul kata Indonesia ternyata bukan berasal dari bahasa melayu ataupun bahasa yang datang dari daerah Asia Tenggara. Lantas dari mana? berikut ulasanya seperti dilansir dari Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) pada Selasa, (16/8/2022).
Kata Indonesia pertama kali dilontarkan oleh George Samuel Earl, seorang etnolog (salah satu cabang ilmu antropologi, yang mempelajari bermacam suku bangsa dan aspek hukum budaya istiadatnya).
George Samuel Earl etnolog berkebangsaan Inggris itulah yang pertama kali menyebut kata Indonesia dengan Indunesia untuk nama gugusan di Lautan Hindia. Namun para ilmuwan Eropa lebih sering menyebut dengan Melayunesia.
Sedangkan James Richardson Logan (1850) seorang pengacara dan penyunting majalah berkebangsaan Inggris, dalam majalah Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), menyebut gugusan pulau di Lautan Hindia dengan Indonesia.
Sementara kata Indonesia berasal dari bahasa Yunani yang terbagi dalam dua suku kata, yakni indo dan nesos.
Indo diartikan sebagai ‘India’ atau ‘Hindia’. Sedangkan nesos memiliki arti ‘kepulauan’ sehingga jika digabung kata Indonesia berarti ‘Kepulauan Hindia atau India’.
Tidak sampai disitu, kata nesos juga dianggap mirip dengan kata nusa yang berarti ‘pulau’ atau ‘kepulauan’ dalam bahasa melayu Austronesia.
Pada tahun 1884 Adolf Bastian seorang Etnolog berkebangsaan Jerman, menggunakan kata Indonesia dalam bukunya berjudul “Indonesian Order die Inseln des Malayischen Archipel ” untuk menamai pulau yang bertebaran di Lautan Hindia.
Dengan asal usul tersebut, sekarang ini kata Indonesia sudah dipakai sebagai nama sebuah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang berpenduduk lebih dari 271 juta jiwa.