Demonstrasi Iran Kian Memanas, Pemerintah Blokir Internet

Demonstrasi Iran (Foto: Reuters)

SULTON.ID – Aksi demonstrasi di Iran menuntut kematian Mahsa Amini semakin memanas dan berujung kerusuhan.

Memasuki hari kelima demonstrasi, pemerintah Iran bahkan memblokir akses internet dan sosial media.

“Kami khawatir dunia akan melupakan Iran segera setelah menutup internet, yang sudah terjadi,” kata salah satu seorang aktivis seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (22/9/2022).

Para aktivis menyatakan keprihatinan atas pemblokiran yang dilakukan oleh pemerintah. karena kabarnya pengguna WhatsApp hanya bisa mengirim teks, bukan gambar.

Sementara itu, buntut dari aksi demonstrasi yang terjadi, kabarnya delapan orang yang tewas, termasuk juga seorang anggota polisi dan seorang anggota milisi pro-pemerintah.

Namun, angka itu berbeda dari laporan kelompok hak asasi Kurdi, Hengaw yang menyebut ada 10 pengunjuk rasa tewas, dengan perincian tiga orang tewas pada Rabu (21/9/2022), dan tujuh orang dibunuh pasukan keamanan.

Namun, para pejabat Iran membantah tudingan itu. Mereka malah balik menuding korban bisa saja ditembak pembangkang bersenjata.

Akhir-akhir ini Iran memang tengah bergejolak usai kematian Mahsa Amini di penjara pekan lalu. Ia ditangkap karena dianggap mengenakan pakaian tak sesuai.

Kematian Amini juga memicu kecurigaan. Sang ayah mengatakan Amini tak memiliki masalah kesehatan dan menderita memar di kakinya dalam tahanan.

Kematian itu juga memicu kemarahan terhadap isu-isu kebebasan di Iran. Warga ramai-ramai menggelar demo. Sejumlah perempuan bahkan membuka jilbab mereka dan memotong rambut di depan umum.

Walau demikian, salah satu pejabat Iran berjanji akan menindaklanjuti kasus itu.

Related posts