Benyamin Davnie Bersedia Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Pertama di Tangsel

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie bersedia menjadi Bapak Asuh Stunting, pertama di Tangsel. (foto: tangerangselatankota.go.id)

SULTON.ID – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menjadi orang pertama di Tangsel yang bersedia menjadi Bapak Asuh Anak Stunting.

Kesediaan Benyamin Davnie menjadi Bapak Asuh Anak Stunting merupakan wujud kepedulian dirinya terhadap masa depan generasi muda Indonesia, khususnya yang ada di Tangsel.

“Kita perlu meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam mengatasi stunting. Ini masalah yang sangat penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujar Bang Ben sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan pada acara Pelayanan KB Sejuta Akseptor Serentak se-Indonesia dan Peluncuran Program Bapak Asuh Stunting Provinsi Banten, Rabu (15/6/2022) di Kantor Kecamatan Pamulang, Tangsel.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PMP3AKB), drg. Khairati, M.Kes menyampaikan, bahwa tingkat prevalensi stunting di Tangsel sendiri mengalami lonjakan, dari tahun 2019 berada di angka sekitar 14 persen, lalu naik menjadi 19,4 persen di tahun 2021 berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI).

“Memang kalau di Banten angka stunting kita masih yang terendah, tapi kan dengan adanya kenaikan ini itu artinya kita harus lebih waspada dan memperkuat sistem pencegahannya,” terangnya.

Menurut Khairati, kenaikan angka stunting di Tangsel salah satunya dipengaruhi oleh faktor mewabahnya Covid-19, yang membuat ekonomi masyarakat menurun, sehingga tidak mampu menyediakan sumber makanan bergizi dan berprotein bagi anak.

“Bisa juga karena kepedulian orang tua terhadap asupan gizi anak-anak mereka ini rendah. Oleh karena itu kita akan terus melakukan upaya pencegahan agar angka stunting tidak naik terus, melalui Banggar Kencana, Program KB, Program Bapak Asuh Stunting dan sebagainya,” tukas Khairati.

Lebih lanjut, Khairati mengajak masyarkat khususnya dunia usaha terlibat aktif dalam program percepatan penurunan angka stunting. Pasalnya, lanjut Khairati, pemerintah tidak bisa berkerja sendiri dalam menangani hal tersebut.

“Kalau mengandalkan anggaran APBD ngga akan cukup. Kita butuh orang-orang yang berjiwa sosial, yang peduli pada masa depan Indonesia. Saya mengajak kita terlibat semua, bisa melalui program Bapak Asuh Anak Stunting yang sudah kita resmikan,” pungkas Khairati.

Related posts