Kesehatan Buatan atau Kecerdasan Buatan?

Ilustrasi Artificial Intellegent. (foto: istimewa)

SULTON.ID – Artificial Intelligence (AI) telah hadir dalam kehidupan manusia dan mempengaruhi setiap pekerjaan manusia. Menurut Russell dan Norvig (2016), AI adalah program komputasi yang dapat membuat mesin bekerja seperti kecerdasan manusia, seperti mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan melakukan prediksi.

Perkembangan AI telah mengalami peningkatan yang pesat dari hanya berkembang dalam bidang pembuatan robot menjadi sebuah sistem yang terdapat dalam berbagai aplikasi seperti Google Lens. Google Lens adalah teknologi pengenalan gambar yang dikembangkan oleh Google yang dirancang untuk menampilkan informasi yang relevan.

Bagaimana sistem AI bekerja di aplikasi Google Lens? Pengguna dapat memperoleh informasi hanya dengan mengambil atau memasukkan foto yang terkait dengan benda atau tempat tertentu. Google Lens akan mengidentifikasi foto tersebut dan memberikan informasi secara detail tentang foto yang diidentifikasi.

PERKEMBANGAN

Perjalanan perkembangan AI telah melalui beberapa tahap, dimulai dari era 1950-an hingga 1960-an yang dikenal sebagai era perakitan. Pada era ini, AI dikembangkan dengan menggunakan metode perakitan atau penggabungan beberapa rule-based yang dapat mengikuti instruksi-instruksi yang telah ditentukan sebelumnya. Pada era ini, AI hanya dapat melakukan tugas-tugas yang terbatas dan tidak dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah.

Pada era 1970-an hingga 1980-an, AI mulai berkembang ke arah pembelajaran mesin atau machine learning. Pada era ini, AI dapat mempelajari dan beradaptasi terhadap data yang diberikan, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.

Pada era ini, AI mulai diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti pengenalan tulisan tangan, pengenalan suara, dan pengenalan gambar.

Pada era 1990-an hingga 2000-an, AI mulai berkembang ke arah deep learning atau pembelajaran mendalam. Pada era ini, AI dapat mempelajari dan beradaptasi dengan data yang lebih kompleks dan bervariasi, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam memahami dan mengeksplorasi dunia nyata. Pada era ini, AI mulai diaplikasikan dalam berbagai bidang dari pengenalan objek hingga pengenalan wajah.

KESEHATAN

Dari sisi dunia medis, keberadaan teknologi artificial intelligence (AI) dapat memberikan dampak yang positif bagi kemajuan dan efisiensi dalam bidang kesehatan. Misalnya, sistem AI dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi dan mengelola penyakit dengan lebih cepat dan akurat.

Selain itu, AI juga dapat membantu dalam mengoptimalkan sistem pelayanan kesehatan, seperti mengatur jadwal perawatan pasien dan mengelola data medis.

Salah satu contoh konkrit penerapan AI dalam kedokteran adalah pembuatan sistem pengenal lesi kulit yang dapat membantu dokter dalam mengidentifikasi jenis penyakit kulit.

Sistem ini dapat mempelajari dan mengklasifikasi berbagai jenis lesi kulit berdasarkan data gambar yang telah diberikan. Dengan demikian, dokter dapat mengambil keputusan diagnosis dan pengobatan yang lebih tepat dan cepat.

Ada juga penerapan AI dalam bidang radiologi yaitu pembuatan sistem pengenal tumor di dalam gambar MRI. Sistem ini dapat membantu radiolog dalam mengidentifikasi jenis dan lokasi tumor yang ada di dalam tubuh pasien.

Sistem ini dapat diprogram untuk mempelajari berbagai jenis tumor dan mengklasifikasikannya berdasarkan data gambar MRI yang telah diberikan. Dengan demikian, radiolog dapat menentukan diagnosis dan rencana pengobatan yang lebih tepat dan cepat.

Namun, perlu diingat bahwa AI masih memiliki keterbatasan dan tidak dapat menggantikan peran dokter secara penuh. Meskipun AI dapat membantu dalam mengambil keputusan, namun keputusan tersebut selalu harus dipertimbangkan dan dikonfirmasi oleh dokter yang bersangkutan.

Selain itu, AI juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan medis langsung, seperti melakukan operasi atau memberikan terapi.

Dalam penerapan AI di bidang Kedokteran, penggunaannya harus dilakukan dengan bijaksana dan hati-hati untuk menghindari kesalahan. Dokter harus memperhatikan standar-standar medikolegal yang berlaku dalam melakukan diagnosis, pengobatan, pencatatan rekam medis, dan tindakan medis. Selain itu, dokter juga harus memperhatikan prinsip-prinsip medikolegal dalam mengambil keputusan medis dan pengadilan medis.

Hak pasien juga harus diperhatikan dalam memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang tindakan medis yang akan dilakukan.

Yang perlu digarisbawahi terhadap penggunaan AI dalam dunia kesehatan adalah bahwa AI tidak selalu dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat. Hal ini karena AI hanya dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang tersedia, dan tidak dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap kondisi pasien.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa penggunaan AI dapat mengurangi kepercayaan pasien terhadap dokter dan mengurangi interaksi antara keduanya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa AI digunakan secara tepat dan bijaksana dalam dunia medis. Kecerdasan boleh buatan namun kesehatan tidak boleh dibuat-buat.

Ditulis oleh Bin Sanusi

Related posts