SULTON.ID – Hari ini, Rabu 18 Mei 2022, Irjen Pol. Purn. Drs. H. Taufiqurahman Ruki, SH, genap berusia 76 tahun.
Banyak doa dan harapan mengalir untuk tokoh senior Banten tersebut, terutama dari para insan Perkumpulan Urang Banten (PUB), organisasi yang digawanginya sejak 2018.
“Semoga beliau senantiasa diberikan kesehat, panjang umur, penuh barokah, dan tetap istiqomah dalam menegakkan kebaikan, kebenaran, kejujuran, keadilan serta kemanfaatan bagi orang banyak,” ucap KH. Ahmad Jajuli, mewakili seluruh anggota PUB.
Ki Mpik, demikian sapaan akrabnya, merupakan Tokoh Nasional Asal Banten yang sarat pengalaman. Ia meniti karir di lingkungan Polri (setelah lulus AKPOL tahun 1970), di lingkungan DPR/MPR RI dari Fraksi TNI/Polri, menjadi Pimpinan KPK Generasi Pertama (2003 – 2007) serta menjadi Ketua Sementara KPK (2015) pada saat terjadi peristiwa “Cicak vs Buaya.”
Pada acara Halal Bihalal PUB yang berlangsung di Kota Cilegon, Minggu, 15 Mei 2022 lalu, Ruki memberikan beberapa nasehat penting kepada para insan PUB khususnya, dan seluruh masyarakat Banten di manapun mereka berada, pada umumnya.
1. Orang Banten Tidak Boleh Lupa Jati Diri sebagai Orang Banten.
Jati diri pertama adalah berilmu luhung, sebagaimana telah ditunjukan oleh Dr. Husein Djajadiningrat (Sejarahwan dan Doktor Pertama di Indonesia), Dra. Maria Ulfah (Diplomat Wanita Pertama), Prof. Dr. Ir. Bachtiar Rufai (Ketua LIPI) serta tokoh-tokoh besar Banten lainnya.
Kemudian jati diri berikutnya adalah religius (nyantri). Menguasai Bela Diri Silat. Mampu tampil elegan di forum-forum terhormat, serta jati diri Ke-Banten-an lainnya.
2. Harus Sabar
Sabar terhadap berbagai cobaan yg ditemui dan dihadapi dalam kehidupan ini. Bukankah emas berkadar 24 karat itu telah melalui serangkaian cobaan/pengujian, antara lain berkali-kali diolah dan dibakar. Sabar itu tidak ada batasnya. Yang ada batasnya adalah pagar! Bila seseorang senantiasa bersabar, insya Allah akan bertemu dengan keberhasilan dan kebahagiaan.
3. Harus Bersyukur
Saat menerima anugerah dari Allah SWT maka kita wajib bersyukur. Apabila tidak bersyukur maka ujung-ujungnya akan menemui adzab yang pedih, pedih, pedih!
4. Harus Bertanggung Jawaba
Bertanggung jawab atas amanah yang diemban. Harus mempertanggung jawabkan amanah itu kepada rakyat, kepada parlemen dan kepada Allah SWT. Pertanggung jawaban kepada sesama manusia mungkin saja bisa dibuat-buat namun pertanggung jawaban kepada Allah SWT harus merupakan pertanggung jawaban yang sesungguhnya. Bahwa kelak kedua tangan dan kedua kaki akan bersaksi di hadapan Allah SWT (QS Yaasin : 68).